Posts

MPR Raih Perhargaan Kemenkeu

Image
MPR Raih Perhargaan Kemenkeu . Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kembali mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada laporan kinerja selama lebih lima tahun berturut-turut. MPR mendapat apresiasi dari Menteri Keuangan RI. Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono menerima plakat penghargaan dari Menkeu Sri Mulyani di acara Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Gedung Dhanapala, Jakarta.. Ma’ruf Cahyono mengatakan bagi MPR penghargaan itu tidak hanya menjadi kebanggan tetapi bagian dari capaian akuntabilitas kinerja. WTP adalah penilaian tertinggi atas laporan keuangan kementerian atau lembaga negara menyangkut pengelolaan anggaran berbasis akuntabilitas dan transparansi. “Selama lebih dari lima tahun itulah BPK memberi penilaian kepada MPR predikat WTP berturut-turut sehingga Menteri Keuangan memberikan apresiasi,” katanya. Menurut Ma’ruf, WTP ini menjadi tolok ukur telah bekerjanya sistem birokrasi di MPR khususnya dalam pengelolaan anggaran yang

Mengajari Siswa SD Hemat Energi Pertamina Internasional

Image
Mengajari Siswa SD Hemat Energi Pertamina Internasional . PT Pertamina Internasional EP (PIEP) melalui program mengajar memberikan wawasan mengenai hemat energi kepada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Babadan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kegiatan ini tujuannya mendidik mereka agar sadar sejak kecil tentang penghematan energi. “Pada kegiatan kali ini kita memberikan wawasan kepada siswa mengenai apa itu energi dan menghemat energi secara sederhana,” imbuh Dirut PT Pertamina Internasional EP, Aris Mulya Azof di Cirebon. Menurut dia dengan wawasan mengenai energi semenjak anak-anak, diharapkan mereka bisa lebih lagi peduli dan berhemat energi. Selain itu dalam kegiatan Pertamina Mangajar, juga ada beberapa pengetahuan umum yang diberikan para pengajar seperti pengetahuan profesi, sumber daya alam dan juga ada beberapa lainnya. “Kegiatan CSR ini dirangkai dengan aktivitas yang menarik untuk para siswa. Kami juga memberikan motivasi kepada mereka,” tuturnya. Dia

Sambal Oelek Sriracha

Image
Sambal Oelek Sriracha . Apa pun nama restorannya sausnya pasti ini: Sriracha. Di kota mana pun. Di Amerika ini. Saya memang suka pilih V ietnam food . Terutama untuk makan siang. Terutama lagi di tengah perjalanan. Jalan darat. Jarak jauh. Menu pilihan pun hampir tidak berubah: pho dan lumpia basah. Sesekali tambah chicken wing. Khas Vietnam. Dari Alaska di utara. Sampai Alabama di selatan. Pho lagi. Pho lagi. Segar kuahnya. Enak mie berasnya. Lembut daging tipisnya. Hangat di tenggorokan. Hilang penat di pantat. Setelah begitu jeri mengemudi. Lelah terobati. Lapar teratasi. Praktis tidak perlu pesan minum. Kuahnya sudah semangkok besar. Besar sekali. Porsi Amerika masa kini. Dulu orang bercerita. Untuk rasa Asia Tenggara. Masakan Thailandlah yang terpopuler di negeri manca. Saya oposisi. Sampai mati: Masakan Vietnamlah juaranya. Semua itu berkat perang. Berkat penderitaan. Berkat pengungsian. Besar-besaran. Begitu banyak orang Vietnam di Amerika. Setela

Fakhri Menyebut Pemain Baru Timnas U-16 Butuh Waktu Untuk Beradaptasi

Image
Fakhri Menyebut Pemain Baru Timnas U-16 Butuh Waktu Untuk Beradaptasi . Pelatih tim nasional Indonesia U-16 Fakhri Husaini menyebut empat pemain baru di skuatnya masih perlu beradaptasi agar bisa diturunkan di Piala U-16 Asia 2018. Menurut Fakhri, empat pemain yang baru bergabung dengan skuat berjuluk Garuda Asia selama sekitar satu bulan terakhir dan tidak terlibat di Piala U-16 AFF 2018, belum dapat menyamakan kualitasnya dengan pemain lain. “Tidak mudah memang bagi pemain baru di skuat ini karena mereka berada di tim berbeda dengan budaya pelatih yang berbeda pula,” imbuh Fakhri di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelatih berusia 53 tahun itu melanjutkan, belum mampunya para pemain baru menyusul rekan-rekannya tampak pada dua aspek yakni fisik dan taktik. Secara fisik, mereka belum bisa menyamai pemain lain yang sebelumnya mengantarkan Indonesia merengkuh gelar juara Piala U-16 AFF 2018. Kemudian untuk taktik, para pemain baru ini belum memenuhi harapan Fakhri dalam tem

Lereng Gunung Lawu

Image
Lereng Gunung Lawu. Bencana tanah longsor terjadi di lereng Gunung Lawu bagian utara masuk wilayah Desa Manyul, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Peristiwa itu merusak sebagian lahan pertanian milik warga setempat. Komandan Koramil Jogorogo Kapten Inf Kasi mengatakan luas lahan pertanian yang rusak mencapai 55 are, yakni, milik Darman sekitar 20 are, Wandi seluas 20 are, dan Sujak seluas 15 are. 1 are sama dengan 100 meter persegi. “Lokasi longsor sekitar 1 kilometer dari rumah penduduk terdekat. Tidak ada korban jiwa, namun tanah longsor bukit tersebut merusak lahan pertanian warga,” imbuh Kapten Kasi kepada wartawan. Menurutnya, warga tidak menyangka akan terjadi longsor. Sebab, saat longsor terjadi cuaca dalam kondisi cerah dan tidak hujan. Saat kejadian juga tidak ada warga yang sedang beraktivitas di lahan pertaniannya. “Setelah longsor terjadi, baru hujan deras mengguyur kawasan desa dan lereng Gunung Lawu setempat,” imbuh dia. Pihaknya mem

Apakah Kamu Termasuk? , 5 Zodiak yang Tak Boleh Diremehkan

Image
Apakah Kamu Termasuk? , 5 Zodiak yang Tak Boleh Diremehkan. Apakah orang-orang meremehkan Anda? Jangan pernah sekalipun meremehkan diri Anda sendiri. Terkadang diremehkan dapat menguntungkan Anda karena dengan begitu Anda dapat menunjukkan kemampuan dihadapan mereka. Menurut astrologi, ada beberapa zodiak yang tak boleh diremehkan karena mereka memiliki kelebihan yang mengejutkan. Siapa saja mereka? 1. Virgo   Virgo cenderung menempatkan kebutuhan orang lain di atas mereka sendiri . Orang-orang mungkin menafsirkan Virgo sebagai sosok yang kurang percaya diri, tetapi itu salah. Virgo sebenarnya sangat tenang dan percaya diri. Mereka tahu betapa pintarnya mereka dan mereka memiliki banyak bakat, keterampilan, dan kemampuan. Ketika mereka diremehkan, itu hanya memberi mereka kesempatan untuk mengejutkan semua orang dengan betapa menakjubkannya mereka dan bagaimana mereka mampu menyelesaikan masalah yang paling rumit sekalipun. 2. Taurus   Semua ora

Yuk Lihat 6 Cara Efektif Mengendalikan Rasa Lapar

Image
Yuk Lihat 6 Cara Efektif Mengendalikan Rasa Lapar . Apakah Anda termasuk orang yang sering merasa lapar? Ada berbagai alasan di balik itu, mulai stres, tidak minum air dengan benar hingga kurang tidur atau masalah kesehatan lainnya. Ada 6 tips sederhana, namun efektif untuk mengontrol kelaparan . Pada dasarnya kelaparan dikendalikan oleh 3 hormon – insulin , ghrelin dan leptin. Hormon-hormon ini memainkan peran yang berbeda. Peran utama yang dimainkan oleh insulin dalam tubuh adalah mengontrol kadar glukosa dalam darah. Ketika Anda tidak makan makanan selama lebih dari 3 hingga 4 jam, tingkat insulin menurun karena tidak ada glukosa untuk dibawa ke sel-sel tubuh kita. Ketika ini terjadi, hormon yang disebut ghrelin akan disekresikan di dalam tubuh untuk memicu rasa lapar. Segera setelah kita mengonsumsi makanan, kadar gula dalam tubuh kita memicu hormon leptin yang menahan rasa lapar. Hormon leptin berperan dalam menghentikan rasa lapar dan mengendalikan massa tu

Yuk Lihat Menu Praktis Sarapan, Orak-arik Telur Asin

Image
Yuk Lihat Menu Praktis Sarapan, Orak-arik Telur Asin. Telur asin terasa nikmat jika dimakan begitu saja. Namun, rasanya semakin lezat saat dibuat menjadi menu berbeda. Misalnya saja orak-arik. Menariknya, untuk membuatnya rak membutuhkan waktu lama. Anda bisa menyajikan Orak-arik Telur Asin dan menyantapnya sebagai menu sarapan bersama keluarga tercinta. Tertarik membuatnya? Berikut resep membuat Orak-arik Telur Asin: Bahan-bahan: 4 butir telur asin mentah, cincang kasar bagian kuningnya 1/2 buah bawang bombay, iris panjang 2 siung bawang putih, cincang 1 buah cabai merah, iris miring 50 gram buncis, iris miring 1 buah wortel, iris korek api 5 lembar kol, diiris 1/4 sdt merica bubuk 1/4 sdt gula pasir 2 sdm minyak untuk menumis Cara membuat: Panaskan minyak, tumis bawang bombay, bawang putih dan cabai merah sampai harum. Masukkan telur asin sambil diorak-arik. Masukkan buncis, wortel, kol. Masak sampai setengah matang. Tambahkan merica bubuk dan gula pasir

Teknologi Pengolahan Air Siap Minum BPPT

Image
Teknologi Pengolahan Air Siap Minum BPPT. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tidak hanya membawa konsep rumah tahan gempa untuk masyarakat korban gempa di Lombok. Mereka juga mengirimkan tiga unit inovasi instalasi pengolahan air siap minum yang dijuluki Arsinum. Peneliti Pusat Teknologi Lingkungan BPPT Wahyu Hidayat menjelaskan lebih teknis operasional dari Arsinum tersebut. Dia menuturkan air bahan baku disedot dari sumur melalui pompa yang ada di perangkat Arsinum. Kemudian air melalui proses penjernihan dan pengolahan sampai siap minum. Wahyu menjelaskan prosesnya mulai dari ultra filtrasi sampai reverse osmosi (RO). Dia menuturkan hasil pengolahan air di perangkat Arsinum menghasilan dua jenis air. Pertama air siap minum dan kedua air kotor. Umumnya perbandingannya adalah 50:50. Nilai perbandingan tersebut bisa berbeda-beda tergantung kualitas bahan baku airnya. “Air sumur di lokasi gempa Lombok banyak yang keruh dan tak layak minum,” tuturnya di

Urbanisasi Berdampak Positif Bagi Pertumbuhan

Image
Urbanisasi Berdampak Positif Bagi Pertumbuhan . Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan urbanisasi bisa berdampak positif bagi ekonomi apabila dikelola dengan baik. Pada tahun 2045, diperkirakan 67,1 persen penduduk Indonesia memilih tinggal di daerah perkotaan. “Urbanisasi itu punya dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kalau kita  tangani dengan benar. Salah satunya pertama dengan melengkapi pelayanan dasar, kedua infrastruktur dasar, sanitasi, air minum, perumahan, dan ketiga kita bereskan transportasi publik,” imbuh Bambang di Jakarta. Indonesia, ungkap Bambang, akan mengalami pertumbuhan penduduk yang besar pada tahun 2045. Saat itu jumlah penduduk diproyeksikan sekitar 318,9 juta orang di mana dengan 67,1 persen orang tinggal di daerah perkotaan Menurut Bambang, potensi tersebut harus dimanfaatkan sebab urbanisasi yang dikelola dengan buruk dapat mengarah ke urbanisasi tanpa pertumbuhan. “Kita lakukan u